1. Santri yang baru masuk Gontor, selama satu minggu di Gontor kemudian pulang, dia beruntung pada tingkat pertama, karena dia tahu bahwa di Gontor itu segala sesuatunya diatur selama 24 Jam.
2. Orang beruntung tingkat selanjutnya adalah yang hidup di Gontor sampai masa Khutbatul Arsy, Ia tahu tentang cara hidup dan tujuan hidup di Gontor.
3. Akan meningkat lagi keuntungannya kalau dia betul - betul resmi duduk di kelas satu (Setelah khutbatul Arsy), hidup di Gontor di kelas satu atau satu intensif inilah diletakkan dasar - dasar yang kuat tentang keilmuan, mulai dari shalat, wudhu, shalat qashar, zakat, puasa, praktek manasik haji, mengurus jenazah, dan dasar bahasa.
4. Akan lebih beruntung lagi apabila santri itu duduk di kelas dua, ilmu pengetahuan umum dan agama lebih ditingkatkan lagi, sudah full bahasa pengantar pengajar di kelas pakai bahasa Arab dan inggris, kecuali yang berbau eksak.
5. Lebih meningkat lagi apabila duduk di kelas tiga, ibarat bangunan yang sudah selesai pondasinya, karena dasar - dasar kelas 1 dan 2 sudah dibangun dengan kuat, kalau pondasi sudah kuat terserah mau membangun apa diatasnya.
6. Akan lebih meningkat lagi apabila duduk di kelas 4 atau 3 intensif, sudah mulai masuk masa dewasa (setingkat SMA/Aliyah), masa ini, masa - masa panca robah, harus dikontrol, dikawal, dilatih, diberi tugas, diberi contoh yang baik - baik, disini diberi dan diajari ilmu - ilmu yang luas seperti di perguruan tinggi, seperti balaghoh, ushul fiqh, nahwu dsb.
7. Akan lebih beruntung lagi santri yang duduk di kelas lima. Di kelas ini sudah ditingkatkan segala - galanya, sudah betul - betul memimpin, bukan sekedar tambahan, jadi pengurus di rayon, di konsulat, di firqoh, ada Drama Arena, maka di kelas lima ini kalau tidak betul - betul serius dalam memimpin dan tidak bersabar bisa gugur dalam perang, tertembak. Bahkan di kelas lima akhir tahun sudah mengajar di pelajaran sore, pengurus OPPM, diajarkan juga kitab bidayatul mujtahid, membahas masalah - masalah khilafiyah, bisa membuka kamus sendiri dsb.
8. Akan lebih meningkat lagi, betul - betul beruntung, sangat beruntung jika sudah sampai di kelas enam, ibarat bepergian sudah sampai di Terminal, seperti memanjat pohon kelapa tinggal dua langkah lagi akan mengambil buah kelapa. Di kelas enam banyak sekali rintangan, ujian, cobaan, harus betul - betul kuat dan sabar, menahan diri, dan mengendalikan diri, ada yang terpental masalah ekonomi, keluarga dan disiplin (na'udzubillah), jangan sampai suul khotimah.
Di kelas enam ini ada Amaliyatu Tadris dan ini merupakan "Inti"
"Kalau dulu jualan duku sekarang jualan rambutan, kalau dulu gak laku, sekarang jadi rebutan".
Dulu ada kelas enam yang mau diambil menantu, tapi almarhum pak Zar (KH.Imam Zarkasyi, salah satu pendiri dan Pimpinan Gontor) menanyakan dulu ke Guru senior, "dia itu (anak kelas enam) sudah Amaliyatu Tadris belum?", guru senior menjawab, " Belum". Pak Zar menimpali, "Nanti dulu setelah Amaliyah! ".
Di Amaliyah ini akan diajarkan cara - cara mengajar, kapan baca absen, kapan memulai pelajaran, kapan mengaitkan dengan pelajaran lain, kapan menyampaikan isi, kapan bertanya, dan kapan untuk melakukan evaluasi. Di amaliyah ini diajarkan bagaimana metodologi mengajarkan berbagai macam mata pelajaran mulai dari mutholaah, muhadatsah, nahwu, fiqh, ushul fiqh, hadits, mahfudzot, khot, bahasa inggris dll.
Di kelas enam dilatih jadi imam di mesjid jami, menjadi khatib jumat, menguji ujian lisan santri (kelas 1 - 4), dilatih membuka berbagai macam kitab klasik, menjadi pengawas ujian tulis, ujian pelajaran pagi.
"Seorang Guru tidak hanya bisa mengajar yang baik saja, tetapi harus bisa digugu dan ditiru, Gontor mendidik manusia khoirunnas anfauhum linnas, dan belajar di Gontor ini tidak ada yang namanya belajar gagal, karena potensi alumni Gontor ada yang terlihat ketika santri, ada juga yang terlihat ketika masa kuliah, ada juga yang terlihat setelah tamat kuliah, semua yang pernah belajar di Gontor adalah orang - orang yang beruntung".
"Terus semangat, terus belajar, niatkan belajar karena Allah SWT, jangan bosan - bosan jadi orang baik! ".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar