Gontor dan NKRI

Hari Kamis kemarin (11/3) aset tanah wakaf Pondok Modern Gontor di Mantingan, Ngawi resmi dikembalikan kepada pondok setelah dipinjam oleh negara (Pemda Ngawi) sejak 1977 (lebih dari 30 tahun) untuk digunakan di atasnya SD, SMP dan Puskesmas.

Dan selama itu pula Gontor tidak pernah mengenakan tarif sewa apapun kepada Pemerintah.

Inilah salah satu bentuk loyalitas Gontor (pesantren) kepada NKRI. Loyalitas yang otentik, tulus dan benar-benar diwujudkan dalam perbuatan, bukan sekedar lips service belaka.

Gontor mengajarkan pada kita makna 'IZZAH' (kehormatan). Pesantren dari dulu punya watak membantu negara. Dan sampai sekarang watak itu melekat terus tak pernah lekang.

Di atas tanah wakaf itu, insyaAllah akan segera dibangun Fakultas Kedokteran UNIDA Gontor dan Rumah Sakit Pendidikan sekaligus. InsyaAllah, sebelum 1 abad Gontor (2026) diharapkan sdh selesai dan menerima mahasiswa kedokteran.

Bersamaan dengan itu, menyambut peringatan 1 abad Gontor, Ayahanda Para Pimpinan Pondok mencanangkan program 100 Doktor kader. InsyaAllah akan terpenuhi. Ini adalah salah satu amanat Trimurti Pendiri Gontor agar mengembangkan universitas Islam yang bermutu, sebagai pusat ilmu pengetahuan Islam, bahasa Al-Quran, sains dan teknologi.

Tanah wakaf Gontor di Mantingan itu luasnya kurang lebih 200an ha. Dan kini, di atas tanah wakaf itu telah berdiri Kampus Gontor Putri 1, Gontor Putri 2 dan UNIDA Kampus Putri.

Wakaf selalu mengagumkan, karena sifat keabadiannya. Wakaf sebagai pilar pembangunan peradaban. @ARM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar