Kenapa Aku Tidak Lulus Di Pusat

By : Oky Rachmatulloh

Seorang wali santri mengeluhkan fikirannya tentang kenapa putranya ditempatkan bukan di Gontor 1, tapi berada di Gontor 5? Ada lagi yang mengeluh sekarang putranya ditempatkan di Gontor 3, setelah setahun kemarin berada di Gontor 1? yang lain mengeluh, anaknya dia yakin termasuk yang pandai dalam pelajaran, tapi kenapa penempatannya di Gontor 6 sekarang? 

Seakan-akan dipindahkannya putranya ke Gontor cabang adalah aib, seakan penempatan putranya di Gontor cabang menandakan putranya layak "dibuang" dan tidak layak di Gontor pusat, Gontor cabang sama sekali tidak punya sesuatu apapun yang bisa dibanggakan sebagaimana yang di Gontor pusat, sehingga perpindahan atau penempatan ke Gontor cabang adalah sesuatu yang layak untuk disesali. 

Bapak ibu wali santri sekalian, dulu Gontor cabang itu dibentuk salah satu tujuannya adalah memberikan peluang amal Soleh jariyyah kepada para wakif ke Gontor. Ini berbanding lurus dengan semakin banyaknya santri yang ingin mendaftar ke Gontor. 

Teringat zaman saya dulu, setiap tahun yang diterima di Gontor cuma 600 santri saja, sedangkan yang lain terpaksa harus ditolak. Bisa dibayangkan kalau 3700 calon pelajar nanti cuma berkurang 600 orang, ada 3100 santri dengan harapan tinggi dari seluruh Indonesia yang terbuang begitu saja? Maka itulah dibentuk kantong-kantong penempatan agar lebih banyak lagi, yang bisa menerima ilmu dan keberkahan Gontor. 

Alasan yang kedua adalah apa yang diungkapkan Kyai Syukri dulu, agar lulusan Gontor tidak usah mencari tempat pengabdian di luar Gontor. Cukup yang di Gontor cabang saja. Yang di luar Gontor diminimalkan. meskipun tentu masih ada. Ini untuk meminimailisir adanya alumni yang hanya dipakai tenaganya saja, tanpa diberi hak sebagaimana mestinya. Maka dibuatlah Gontor-gontor cabang itu. 

Jadi dibuatnya Gontor-gontor cabang itu sama sekali tidak bermaksud untuk membuang santri-santri yang dalam pandangan kita kurang, tapi ketika santri dalam pandangan Guru dan Kyai dirasa akan kesulitan jika di tempatkan di Gontor pusat, maka penempatan terbaik buat mereka adalah di Gontor cabang. 

Maka hal ini bukanlah aib, tapi adalah kebijakan yang dalam pandangan Kyai akan lebih mengoptimalkan kemandirian, bekerjasama dengan orang lain dan mengoptimlakn hal lain yang itu belum tentu ada di Gontor pusat. 

Coba saja kita lihat, di Gontor 2 ada lapangan yang super luas dan itu bisa dioptimlakan untuk kegiatan santri, di Gontor tiga ada ternak sapi perah, juga industri minuman dalam kemasan, sesuatu yang tidak ada di Gontor pusat, di Gontor lima lebih dekat dengan pantai sehingga ketika saya kesana, kurang lebih sebulan sekali para santri diajak tadabur alam ke pantai, sekalai lagi, sesuatu yang belum tentu ada di Gontor pusat. 

Gontor 6? Siapa santri yang heboh bikin video zigi-zaga kemarin? anak-anak Gontor 6 bukan? atau siapa yang kreatif bikin video balap motor dengan bangku kelas yang diturunkan dari jalan atas ke bawah? sesuatu yang sama sekali tidak akan kita temukan di Gontor Pusat.... 

Ada sesuatu bapak ibu sekalian, yang kita akan temukan di pondok Gontor cabang itu, apabila kita ikhlas menerimanya sebagai sebuah kebijakan Kyai yang kita cari keberkahan dan keilmuwannya. Anak kita bukan dibuang, tapi ditempatkan sesuai dengan kemampuannya, ini karena kerahiman pak Kyai, anak-anak kita diterima dan diberi kesempatan belajar di pesantren ini, semuanya sama, sistemnya sama, Guru-gurunya juga semua alumni Gontor, buku-bukunya juga sama, buku-buku Gontor, pelajarannya juga semua sama, pelajaran Gontor, cuma fasilitas yang membedakan, dan bisa jadi jika kita bisa mensyukurinya dan melepas dengan ikhlas, maka kita akan menemukan sesuatu yang baru, dan tidak ada di Gontor pusat. 

Di Gontor itu, satu hal yang ditekankan dalam panca jiwa yang pertama adalah Jiwa Keikhlasan. 

Guru dan Kyai yang ikhlas mengajari, santri yang tunduk tawadluk Ikhlas dalam diajar. Dan tentu saja, wali santri yang dengan ikhlas berdoa kepada Allah untuk putranya dan juga Gontor dan kyainya untuk terus maju, di manapun sang santri ditempatkan.

2 komentar:

  1. Bagus tulisan nya, tidak mengapa tidak ditempatkan di Gontor pusat, yg penting bisa lulus dan diberi kesempatan belajar sampai dapat ijazah di Gontor. Karena ilmunya itu yg terpenting. Semoga anak kami lulus di Gontor, aamiin.

    BalasHapus
  2. Manusia hanya bisa berencana tapi Allah Maha Tahu dan Maha berkendakk

    BalasHapus