Pengalaman, Pendidikan Terbaik Seorang Guru

Oleh: K.H Syamsul Hadi Abdan

Tidak ada kata gagal dalam menjalani pendidikan di pondok kita ini. Dengan banyaknya bimbingan dan evaluasi kita akan selalu meningkat Walaupun hanya sebentar dalam menjalani pendidikan di Gontor ini. seorang guru ataupun murid tetap akan mendapatkan pendidikan dari pondok ini, ia akan bermanfaat bagi masyarakatnya kelak. Yang berbeda adalah kualitas pendidikan yang diperoleh antara satu dan lainnya.

KMI adalah persemaian guru-guru, maka masingmasing harus punya keterampilan mengajar. Di masa saya menjadi guru, jumlah para guru masih sedikit. Sehingga, setiap guru mendapatkan banyak hissoh untuk mengajar. Paling sedikit adalah 10 materi dan rata-rata mereka mengajar 20 materi. Semakin lama guru mengajar di Gontor ini, semakin banyak keuntungannya. Karena keilmuannya akan terus bertambah dan kualitas akan meningkat dengan mengajar, karena sejatinya mengajar adalah belajar.

Guru yang mengajar 1 tahun, sangat berbeda dengan guru yang telah mengajar 2 bahkan 20 tahun karena pengalamannya yang berbeda. Pengalaman dalam mengajar adalah salah satu faktor guru memahami pelajaran. Seorang guru mau tidak mau harus mengerti, memahami, dan hafal akan pelajaran yang ia ajarkan ke murid. Bagaimana mau mengajar kalau seorang guru tidak mengerti pelajaran yang ia ajarkan. Banyak dari alumni yang baru memahami pelajaran KMI ketika mengajar. Karena seorang guru harus benar-benar menguasai materi yang akan diajarkannya. Seorang guru akan sangat gembira sekali apabila para didikannya berhasil dan meraih ilmu yang maksimal dengan nilai yang dicapai juga tinggi.

Disamping guru itu mengajar mereka juga mendapat bimbingan (ta'hil) dari beberapa guru yang lebih memahami akan pelajaran tersebut. Kalau dibandingkan dengan sekolah diluar jangankan guru Tsanawiyah, guru SD saja minimal harus Sarjana Strata 1. Berbeda dengan kita di Gontor ini baru lulus Aliyah sudah mendapat kesempatan mengajar murid Tsanawiyah.

KH. Imam Zarkasyi pada tahun 1957 mendapat undangan untuk menghadiri acara seminar di Mesir Dengan fasihnya beliau menyampaikan makalah bahasa Arabnya, sehingga banyak para peserta seminar yang bertanya-tanya, dan mengira bahwa KH. Imam Zarkasyi adalah lulusan luar negri.

KH. Imam Zarkasyi belajar bahasa Arab dengan metode mengajar langsung depan muka murid. Cara mengajar di Gontor, dengan persiapan yang dikoreksi, dibimbing diarahkan dan dievaluasi, seorang guru mampu mengajar suatu pelajaran dengan maksimal. Maka beruntunglah bagi mereka yang belajar di Gontor, walau hanya sebentar Gontor berusaha menciptakan kesempatan kesempatan bagi santrisantrinya untuk berjuang mengamalkan ilmu yang didapat dan bergerak di masyarakat. Gontor menugasi para alumninya untuk mengajar di berbagai tempat selama satu tahun sebelum akhirnya mereka mendapatkan ijazah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar